Senin, 10 November 2014

KODE ETIK PROFESI AKUNTANSI

Nama : Fadhil Adrian
NPM : 22211559
Kelas : 4EB08


KODE ETIK PROFESI AKUNTANSI

Dalam dunia lembaga akuntansi ada namanya kode etik profesi akuntansi, kode etik adalah suatu peraturan etika yang harus diterapkan bagi para profesi akuntansi. Kode etik sendiri diperlakukan agar mencegah prilaku-perilaku penyimpangan para angota maupun kelompok yang tergabung dalam profesi akuntansi yang dapat mencoreng istasi akuntansi. Di Indonesia sediri mempunyai istasi dibidang akuntasi IAI, dan seetiap Negara juga mempunyai istasi akuntasi, dan memiliki etika  etika akuntansi tersendiri.
1.Kode perilaku profesonal
Mesti  untuk saat ini belum ada pelangaran kode etik akuntasi, akan tetapi setiap seorang akuntan harus mematuhi kode etik akuntan dan setandar akuntan  yang berlaku, yang telah dibuat oleh sekelompok atau lembaga akuntan. hal ini supaya seorang akuntan tidak biasa mengerjakaan tugas akuntan seenaknya, Dalam penerapan kode etik akuntan sendriri pasti mempunyai tujuan .
Tujuan Kode etik :
•             Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
•             Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
•             Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
•             Untuk meningkatkan mutu profesi.
•             Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
•             Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
•             Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
•             Menentukan baku standa
Dalam tujuan kode etik ini digunakan agar para akuntan dalam melaksanakan pekerjaanya dilakukan secara prefesonal dan terhindar dari interpensi dari lingkungan dari luar.
2.Perinsip-perinsip etika : IFAC,AICPA,IAI
Dalam setiap kode etik akuntansi mempunyai standar masing – masing diindonesia sendiri ada namanya IAI ikatan akuntansi Indonesia.
Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah :
a.    Tanggung jawab profesi
b.     Kepentingan publik
c.     Integritas
d.     Obyektivitas
e.     Kompetensi dan kehati-hatian Profesional
f.      Kerahasiaan
g.     Prilaku profesional
h.      Standar teknis
 Prinsip-prinsip Fundamental Etika IFAC :
1) Integritas
Seorang akuntan profesiona harus bertindak tegas dan jujur dalam semua hubungan bisnis dan profesionalnya.
2) Objektivitas
Seorang akuntan profesional seharusnya tidak boleh membiarkanterjadinya bias, konflik kepentingan, atau dibawah penguruh orang lain sehingga mengesampingkan pertimbangan bisnis dan profesional.
3) Kompetensi profesional dan kehati-hatian
Seorang akuntan profesionalmempunyai kewajiban untuk memelihara pengetahuan dan keterampilan profesional secara berkelanjutan pada tingkat yang dipelukan untuk menjaminseorang klien atau atasan menerima jasa profesional yang kompeten yangdidasarkan atas perkembangan praktik, legislasi, dan teknik terkini. Seorangakntan profesional harus bekerja secara tekun serta mengikuti standar-standar profesional haus bekerja secara tekun serta mengikuti standar-standar profesionaldan teknik yang berlaku dalam memberikan jasa profesional.
4) Kerahasiaan
Seorang akuntan profesional harus menghormati kerhasiaaninformasi yang diperolehnya sebagai hasil dari hubungan profesional dan bisnisserta tidak boleh mengungapkan informasi apa pun kepada pihak ketiga tanpa izinyng enar dan spesifik, kecuali terdapat kewajiban hukum atau terdapat hak profesional untuk mengungkapkannya.
5) Perilaku Profesional
Seorang akuntan profesional harus patuh pada hukum danperundang-undangan yang relevan dan harus menghindari tindakan yang dapatmendiskreditkan profesi.
 Perinsip- prinsip Kode Etik AICPA

terdiri atas dua bagian; bagian pertama berisi prinsip-prinsip Etika dan pada bagian kedua berisi Aturan Etika (rules)

1.Tanggung Jawab: Dalam menalankan tanggung jawab sebagai seorang profesional,anggota harus menjalankan pertimbangan moral dan profesional secara snsitif (Artikel1)
2.Kepentingan Publik: Anggota harus menerima kewajiban mereka untuk bertindak sedemikian rupa demi melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme (Artikel II)

3.Integritas: Untuk memelihara dan memperluas keyakinan publik, anggota harusmelaksanakan semua tanggung jawab profesinal dengan ras integritas tertinggi(artikel III)

4.Objektivitas dan Independensi: Seorang anggota harus memelihara objektivitas dan bebas dari konflik kepentingan dalam menunaikan tanggung jawab profesional.Seorang anggota dalam praktik publik seharusnya menjaga independensi dalam faktadan penampilan saat memberikan jasa auditing dan atestasi lainnya (Artikel IV)

5.Kehati-hatian (due care): Seorang anggota harus selalu mengikuti standar-standar etika dan teknis profesi terdorong untuk secara terus menerus mengembangkankompetensi dan kualita jasa, dan menunaikan tanggung jawab profesional sampaitingkat tertinggi kemampuan anggota yang bersangkutan (Artikel V)
3.Aturan dan interpretasi etika

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya.
kuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian: (1) Prinsip Etika, (2) Aturan Etika, dan (3) Interpretasi Aturan Etika. Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota, sedangkan Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan.

Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya. Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai Interpretasi dan atau Aturan Etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya.

Sumber : Google.com

PERILAKU ETIKA DALAM PROFESI AKUNTANSI

Nama : Fadhil Adrian
NPM : 22211559
Kelas : 4EB08


PERILAKU ETIKA DALAM PROFESI AKUNTANSI

1.         Akuntansi sebagai Profesi dan Peran Akuntan
Profesi akuntansi merupakan sebuah profesi yang menyediakan jasa atestasi maupun non-Atestasi kepada masyarakat dengan dibatasi kode etik yang ada. Akuntansi sebagai profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai profesional mempunyai tiga kewajiban yaitu; kompetensi, objektif dan mengutamakan integritas. Yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan  publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti sempit, profesi akuntan  adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan  sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.
PERAN akuntan dalam perusahaan tidak bisa terlepas dari penerapan prinsipGood Corporate Governance (GCG) dalam perusahaan. Meliputi prinsip kewajaran(fairness), akuntabilitas (accountability), transparansi (transparency), dan responsibilitas (responsibility). Peran akuntan antara lain:

1.         Akuntan Publik (Public Accountants)
Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen yangmemberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh  izin dari Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan system manajemen.

2.         Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntanintern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.


3.         Akuntan Pemerintah (Government Accountants)
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya dikantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).

4.         Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.

2.         Ekspektasi Publik.
Masyarakat pada umumnya mengatakan akuntan sebagai orang yang profesional khususnya di dalam bidang akuntansi. Karena mereka mempunyai suatu kepandaian yang lebih di dalam bidang tersebut dibandingkan dengan orang awam sehingga masyarakat berharap bahwa para akuntan dapat mematuhi standar dan sekaligus tata nilai yang berlaku dilingkungan profesi akuntan, sehingga masyarakat dapat mengandalkan kepercayaannya terhadap pekerjaan yang diberikan. Dalam hal ini, seorang akuntan dipekerjakan oleh sebuah organisasi atau KAP, tidak akan ada undang-undang atau kontrak tanggung jawab terhadap pemilik perusahaan atau publik.Walaupun demikian, sebagaimana tanggung jawabnya pada atasan, akuntan professional publik mengekspektasikannya untuk mempertahankan nilai-nilai kejujuran, integritas, objektivitas, serta pentingannya akan hak dan kewajiban dalam perusahaan

3.         Nilai – Nilai etika Vs teknik akuntan / auditing.
•         Integritas: setiap tindakan dan kata-kata pelaku profesi menunjukan sikap transparansi, kejujuran dan konsisten.
•         Kerjasama: mempunyai kemampuan untuk bekerja sendiri maupun dalam tim
•         Inovasi: pelaku profesi mampu memberi nilai tambah pada pelanggan dan proses kerja dengan metode baru.
•         Simplisitas: pelaku profesi mampu memberikan solusi pada setiap masalah yang timbul, dan masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana.
Teknik akuntansi adalah aturan-aturan khusus yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntan yang menerangkan transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi tersebut.

4.         Perilaku Etika dalam Pemberian Jasa Akuntan publik

Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan di negara tersebut. Jika banyak perusahaan di suatu negara berkembang sedemikian rupa sehingga tidak hanya memerlukan modal dari pemiliknya, namun mulai memerlukan modal dari kreditur, dan jika timbul berbagai perusahaan berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang modalnya berasal dari masyarakat, jasa akuntan publik mulai di perlukan dan berkembang. Dari profesi akuntan publik inilah masyarakat kreditur dan investor mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan oleh manajemen perusahaan. Profesi akuntan publik menghasilakn berbagai jasa bagi masyarakat, yaitu :
a.  Jasa Assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan.
b.     Jasa Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat, pertimbangan orang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan. Jasa Atestasi terdiri dari audit, pemeriksaan (examination), review, dan prosedur yang disepakati (agree upon procedure).
c.    Jasa Non Assurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di dalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinana negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Contoh jasa non assurance yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa perpajakan dan jasa konsultasi.

Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dinilainya. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjadi lebih tinggi, jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelakasaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya. Aturan Etika Kompartemen merupakan etika profesional bagi akuntan yang berpraktik sebagai akuntan publik Indonesia. Aturan Etika Kompartemen bersumber dari Prinsip Etika yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia

Sumber : Google.com

Senin, 20 Oktober 2014

PERILAKU ETIKA DALAM BISNIS

Nama : Fadhil Adrian
NPM : 22211559
Kelas : 4EB08

PERILAKU ETIKA DALAM BISNIS

Lingkungan bisnis yang mempunyai perilaku etika
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan, menghindari sikap 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi) mampu mengatakan yang benar itu benar, dll.
Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis, serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, kita yakin jurang itu dapat dikurangi, serta kita optimis salah satu kendala dalam menghadapi era globalisasi dapat diatasi.
Moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika bertindak sebagai rambu-rambu (sign) yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan serasi.
Dunia bisnis, yang tidak ada menyangkut hubungan antara pengusaha dengan pengusaha, tetapi mempunyai kaitan secara nasional bahkan internasional. Tentu dalam hal ini, untuk mewujudkan etika dalam berbisnis perlu pembicaraan yang transparan antara semua pihak, baik pengusaha, pemerintah, masyarakat maupun bangsa lain agar jangan hanya satu pihak saja yang menjalankan etika sementara pihak lain berpijak kepada apa yang mereka inginkan. Artinya kalau ada pihak terkait yang tidak mengetahui dan menyetujui adanya etika moral dan etika, jelas apa yang disepakati oleh kalangan bisnis tadi tidak akan pernah bisa diwujudkan. Jadi, jelas untuk menghasilkan suatu etika didalam berbisnis yang menjamin adanya kepedulian antara satu pihak dan pihak lain tidak perlu pembicaraan yang bersifat global yang mengarah kepada suatu aturan yang tidak merugikan siapapun dalam perekonomian.Dua pandangan tanggung jawab sosial :

1. Pandangan klasik : tanggung jawab sosial adalah bahwa tanggung jawab sosial manajemen hanyalah memaksimalkan laba (profit oriented)
Pada pandangan ini manajer mempunyai kewajiban menjalankan bisnis sesuai dengan kepentingan terbesar pemilik saham karena kepentingan pemilik saham adalah tujuan utama perusahaan.

2. Pandangan sosial ekonomi : bahwa tanggung jawab sosial manajemen bukan sekedar menghasilkan laba, tetapi juga mencakup melindungi dan meningkatkan kesejahteraan sosial
Pada pandangan ini berpendapat bahwa perusahaan bukan intitas independent yang bertanggung jawab hanya terhadap pemegang saham, tetapi juga terhadap masyarakat.
Perilaku bisnis terhadap etikaEtika Bisnis Dalam Akuntansi
Dalam menjalankan profesinya seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode etik profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik Ikatan Akuntan Indonesia merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi dan juga dengan masyarakat. Selain dengan kode etik akuntan juga merupakan alat atau sarana untuk klien, pemakai laporan keuangan atau masyarakat pada umumnya, tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikannya karena melalui serangkaian pertimbangan etika sebagaimana yang diatur dalam kode etik profesi. Akuntansi sebagai profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai profesional mempunyai tiga kewajiban yaitu; kompetensi, objektif dan mengutamakan integritas. Kasus enron, xerok, merck, vivendi universal dan bebarapa kasus serupa lainnya telah membuktikan bahwa etika sangat diperlukan dalam bisnis. Tanpa etika di dalam bisnis, maka perdaganan tidak akan berfungsi dengan baik. Kita harus mengakui bahwa akuntansi adalah bisnis, dan tanggung jawab utama dari bisnis adalah memaksimalkan keuntungan atau nilai shareholder. Tetapi kalau hal ini dilakukan tanpa memperhatikan etika, maka hasilnya sangat merugikan. Banyak orang yang menjalankan bisnis tetapi tetap berpandangan bahwa, bisnis tidak memerlukan etika.
Sumber:
 http://jurnalmasbro.wordpress.com/2013/10/05/perilaku-etika-dalam-bisnis-jurnal-mas-bro/

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/perilaku-etika-dalam-bisnis/

ETHICAL GOVERNANCE

Nama : Fadhil Adrian
NPM : 22211559
Kelas : 4EB08

ETHICAL GOVERNANCE


GOVERNANCE SYSTEM
Sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata sistem dan pemerintahan. Kata sistem merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah. Dan dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata-kata itu berarti:
• Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatau
• Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, atau, Negara.
• Pemerintahan adalaha perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah
Dalam arti yang luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suatu Negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara.
Dalam arti yang sempit, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara.

Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan memengaruhi dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan. Kekuasaan dalam suatu Negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :

• Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau kekuasaan menjalankan        pemerintahan.
• Kekuasaan Legislatif yang berate kekuasaan membentuk undang-undang.
• Kekuasaan Yudiskatif yang berarti kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran atas undang-undang.

Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga negara, hubungan antar-lembaga negara, dan bekerjanya lembaga negara dalam mencapai tujuan pemerintahan negara yang bersangkutan.
Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau tujuan negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social. Sehingga lembaga-lembaga yang berada dalam satu sistem pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dan saling menunjang untuk terwujudnya tujuan dari pemerintahan di negara Indonesia.
Sesuai dengan kondisi negara masing-masing, sistem ini dibedakan menjadi:

1. Presidensial (presidensiil), atau disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasanlegislatif.
2. Parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya
3. Komunis adalah istilah politik yang digunakan untuk mendeskripsikan bentuk pemerintahan suatu negara yang menganut sistem satu partai dan mendeklarasikan kesetiaan kepada komunisme (Marxisme, Leninisme, atau Maoisme)
4. Demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusional) adalah sistem politik yang melindungi secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah. Dalam demokrasi liberal, keputusan-keputusan mayoritas (dari proses perwakilan atau langsung) diberlakukan pada sebagian besar bidang-bidang kebijakan pemerintah yang tunduk pada pembatasan-pembatasan agar keputusan pemerintah tidak melanggar kemerdekaan dan hak-hak individu seperti tercantum dalam konstitusi
5. Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada kebebasan mayoritas
6. Capital artinya kepentingan modal masih berpengaruh kuat atau dominan dalam menentukan suatu kebijakan politik, ekonomi, sosial budaya.

 BUDAYA ETIKA
Corporate culture (budaya perusahaan) merupakan konsep yang berkembang dari ilmu manajemen serta psikologi industri dan organisasi. Bidang-bidang ilmu tersebut mencoba lebih dalam mengupas penggunaan konsep-konsep budaya dalam ilmu manajemen dan organisasi dengan tujuan meningkatkan kinerja organisasi, yang dalam hal ini, adalah organisasi yang berbentuk perusahaan. Djokosantoso Moeljono mendefinisikan corporate culture sebagai suatu sistem nilai yang diyakini oleh semua anggota organisasi dan yang dipelajari, diterapkan, serta dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat, dan dijadikan acuan berperilaku dalam organsisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Kalau dikaji secara lebih mendalam, menurut Martin Hann, ada 10(sepuluh) parameter budaya perusahaan yang baik :

1. Pride of the organization
2. Orientation towards (top) achievements
3. Teamwork and communication
4. Supervision and leadership
5. Profit orientation and cost awareness
6. Employee relationships
7. Client and consumer relations
8. Honesty and safety
9. Education and development
10. Innovation


MENGEMBANGKAN STRUKTUR ETIKA
Semangat untuk mewujudkan Good Corporate Governance memang telah dimulai di Indonesia, baik di kalangan akademisi maupun praktisi baik di sektor swasta maupun pemerintah. Berbagai perangkat pendukung terbentuknya suatu organisasi yang memiliki tata kelola yang baik sudah di stimulasi oleh Pemerintah melalui UU Perseroan, UU Perbankan, UU Pasar Modal, Standar Akuntansi, Komite Pemantau Persaingan Usaha, Komite Corporate Governance, dan sebagainya yang pada prinsipnya adalah membuat suatu aturan agar tujuan perusahaan dapat dicapai melalui suatu mekanisme tata kelola secara baik oleh jajaran dewan komisaris, dewan direksi dan tim manajemennya. Pembentukan beberapa perangkat struktural perusahaan seperti komisaris independen, komite audit, komite remunerasi, komite risiko, dan sekretaris perusahaan adalah langkah yang tepat untuk meningkatkan efektivitas "Board Governance". Dengan adanya kewajiban perusahaan untuk membentuk komite audit, maka dewan komisaris dapat secara maksimal melakukan pengendalian dan pengarahan kepada dewan direksi untuk bekerja sesuai dengan tujuan organisasi. Sementara itu, sekretaris perusahaan merupakan struktur pembantu dewan direksi untuk menyikapi berbagai tuntutan atau harapan dari berbagai pihak eksternal perusahaan seperti investor agar supaya pencapaian tujuan perusahaan tidak terganggu baik dalam perspektif waktu pencapaian tujuan ataupun kualitas target yang ingin dicapai. Meskipun belum maksimal, Uji Kelayakan dan Kemampuan (fit and proper test) yang dilakukan oleh pemerintah untuk memilih top pimpinan suatu perusahaan BUMN adalah bagian yang tak terpisahkan dari kebutuhan untuk membangun "Board Governance" yang baik sehingga implementasi Good Corporate Governance akan menjadi lebih mudah dan cepat.


KODE PERILAKU KORPORASI
Code of Conduct adalah pedoman internal perusahaan yang berisikan Sistem Nilai, Etika Bisnis, Etika Kerja, Komitmen, serta penegakan terhadap peraturan-peraturan perusahaan bagi individu dalam menjalankan bisnis, dan aktivitas lainnya serta berinteraksi dengan stakeholders.

EVALUASI TERHADAP KODE PERILAKU KORPORASI
Melakukan evaluasi tahap awal (Diagnostic Assessment) dan penyusunan pedoman-pedoman. Pedoman Good Corporate Governance disusun dengan bimbingan dari Tim BPKP dan telah diresmikan pada tanggal 30 Mei 2005.

PENGARUH ETIKA TERHADAP BUDAYA
1. Etika Personal dan etika bisnis merupakan kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dan keberadaannya saling melengkapi dalam mempengaruhi perilaku manajer yang terinternalisasi menjadi perilaku organisasi yang selanjutnya mempengaruhi budaya perusahaan.
2. Jika etika menjadi nilai dan keyakinan yang terinternalisasi dalam budaya perusahaan maka hal tersebut berpotensi menjadi dasar kekuatan persusahaan yang pada gilirannya berpotensi menjadi sarana peningkatan kerja

Sumber:

http://felix3utama.wordpress.com/2008/12/01/pengertian-dalam-etika-profesi/
http://www.docstoc.com/docs/66732898/BUDAYA-DAN-ETIKA#
http://riskianthi.blogspot.com/2012/10/ethical-governance.html
http://www.dnaberita.com/berita-59410-pemerintah-indonesia-masih-menganut-sistem-kapitalis.html.html


Rabu, 04 Juni 2014

Bahasa Inggris Kelompok Softskill

Bahasa Inggris Kelompok

Nama Kelompok :
1. Annisa Nurmalasari
2. Fadhil Adrian
3. Hendah Lahyunita
4. Lukman Nurrohman
5. Owie Kusumanegoro

Yang mengerjakan:
Nama : Fadhil Adrian
Kelas :3EB08
NPM : 22211559

7. What do the economist try to do?
they try to describe the facts of the economy in which we live, and to explain how it works.

8. What is the main idea of paragraph  4?
The science of economics is concerned with all our needs with the desire to have a radio as well as the basic necessity of having enough food to eat.

Kamis, 22 Mei 2014

Tugas Softskill Rangkuman Bahasa Inggris Bisnis



Nama : Fadhil Adrian

NPM : 22211559

Kelas : 3EB08

Subject & Verb Agreement
Subject-verb agreement means spesific verb (the verb) and the subject. Remember that the subject and verb in a sentence must be appropriate (agree). Single subject (singular subject) should be met with a singular verb anyway (singular verb); plural subject (plural subject) to be met with a plural verb (plural verb). The principle of subject-verb agreement applies to finite verbs in the present tense and, in a limited way, to the past forms of the verb to be (was and were).


Each Singular Singular



Every Noun Verb

Example :
· Aech book in library is very interesting
S V C

· Every girls and boys are in the class
Singular = is

Subjek yang diikuti prepositional phrase, verb singular/plural ditentukan oleh subjeknya.

1. Singular Subject and Plural Subject.

Subject pronoun singular subject is he, she, and it, or nouns that can be replaced with he, she, or it; While that is a singular verbs are verb1 + es / s, is / was, and verb phrases such as: is / was + verb-ing/verb3, has + verb3, has been verb-ing and has been verb3. The definition of the subject is plural subject pronouns such as I, we, you, they, and all plural nouns.

2. Either, Neither.

When the sentence either / Neither followed by or / nor, the verb used can be singular or plural verb depending on the noun that follows or / nor (singular / plural noun).

Either/neither + noun + or/nor + nounsingular + verbsingular

Either/neither + noun + or/nor + nounplural + verbplural

Example :

· Either Rob or his friend is going to school today.

· Neither Rick nor his brother likes sport.


3. None/no

None and no verb can be followed by a plural or singular, depending on the noun that follows none.


None + of the + noncount noun + verbsingular

None + of the + count nounplural + verbplural

No + singular noun/noncount noun + verbsingular

No + plural noun + plural verb

Senin, 31 Maret 2014

Tugas Softskill Bulan Maret

Choose the best answer and give an explanation about your answer

1. The large carotid artery ____ to the main parts of the brain.
a.       Carrying blood
b.      Blood is carried
c.       Carries blood
d.      Blood carries

2.      Mark Twain _____ the years after the Civil War the “Gilded Age.”

(A) called
(B) calling
(C) he called
(D) his calls


3.      _____ radio as the first practical system of wireless telegraphy.

(A) Marconi’s development
(B) The development by Marconi
(C) Developing Marconi
(D) Marconi developed


4.      The earliest medicines _____ from plants of various sorts. 

(A) obtaining
(B) they obtained
(C) were obtained
(D) they were obtained


5.      Pluto’s moon, Charon, _____ in a slightly elliptical path around the planet.

(A) moving
(B) is moving
(C) it was moving
(D) in its movement


6.      Robert E. Lee ____ the Confederate army to General Grant in 1865 at the Appomattox Courthouse.

(A) surrendered
(B) he surrendered
(C) surrendering
(D) surrender


7.      In the Stone Age, stone tools _____ with other rock materials.

(A) polishing
(B) they polished
(C) for polish
(D) were polished


8.      The first steamship to cross the Atlantic ____ Savannah, in 1819.
(A) was the
(B) it was the
(C) the
(D) in it the


9.      The first plant-like organisms probably _____ in the sea, perhaps 3 billion years ago.

(A) life
(B) living
(C) lived
(D) it was living


10.   Air near the equator ____ a faster west-to-east motion than air farther from the equator.
(A) to have
(B) it has
(C) has
(D) having

11.  ____ quickly after an animal dies.
(A) In the degradation of DNA
(B) Degrading DNA
(C) DNA degrades
(D) For DNA to degrade

12. _____ is famous as the home of the U.S. Naval Academy.
    (A) Annapolis
    (B) Because of Annapolis
    (C) Why Annapolis
    (D) Because Annapolis

13.  _________ the deepest valleys and canyons on the Earth.
    (A) In the Pacific Ocean with
    (B) In the Pacific Ocean
    (C) The Pacific Ocean
            (D) The Pacific Ocean has
14.  In the United States, the participation of females in the labor force              from 37 percent in 1965 to 51 percent in 1980.
    (A) it jumped
    (B) jump
    (C) jumping
    (D) jumped
15. ______ the second most common metal in the earth’s crust, and it always occurs in combination with other substances.
    (A) Iron
    (B) Iron is
    (C) With iron
    (D) With iron is

16.  Although knives and forks _____ of prehistoric origin, spoons are relatively new.
    (A) are
    (B) they are
    (C) are they
    (D) which are
17. ____ lived on Earth for nearly 150 million years.
    (A) Dinosaurs
    (B) Dinosaurs who
    (C) If dinosaurs
    (D) Since dinosaurs
18. _____along most of its length into an upper chamber and a lower chamber.
    (A) The divided cochlea
    (B) Dividing the cochlea
    (C) The cochlea is divided
    (D) With a divided cochlea
19. When _____ the conference?
    (A) the doctor attended
    (B) did the doctor attend?
    (C) the doctor will attend
    (D) the doctor’s attendance
20. To Mike ____ was a big surprise.
    (A) really
    (B) the party
    (C) funny
    (D) when



Correct or incorrect, revise and give an explanation about the error and you answer

21. Each day practiced the piano for hours.
22. the directions to the exercise on page twenty unclear.
23. During the week eat lunch in the school cafeteria.
24. In the morning after concert was tired.
25. During the meeting in the office discussed the schedule.
26. Everyone must leaves the room immediately.
27. I could sat on the beach for hours.
28. She will asking you many difficult questions.
29. The new movie is receive good reviews.
30. We took a new routes to the beach house.
31. They helped she with the work.
32. Her and Bob came over to visit me.
33. She lent it to you and I.
34. we offered she a place to stay.
35. The soup needs more salt because he does not taste very good.
36. the girls ran too fast and she fell down.
37. they sold the car to you and I.
38. I told his the truth, but he didn’t believe me.
39. you and she should look for they.
40. Martha was happy when she boss gave her a pay raise.
41. just between our, I am not sure if we can trust them.
42. the travelers lost our way in the storm.
43. please tell your brother that me need to talk to him.
44. the boy got the box and his opened it carefully.
45. if my friend calls, please ask them to call back later.
46. me and my friend are taking a trip.
47. our neighbors are going with you and I.
48. Ghea explained that her and her sister had often eaten at that restaurant.
49. the students are allowed to ask questions when she doesn't understand a problem.
50. do you know Ben and her wife?

The correct answer in the bold and italic style.

1.      A tidak tepat
B past tense
C akhiran kata konsonan
D tidak sesuai sama sekali

2.      A karena bentuk kalimatnya adalah past tense
B present tense, tidak sesuai kalimat
C menjadi ada 2 subyek di kalimat
D tidak sesuai dengan bentuk kalimat

3.      A bukan subyek kalimat
B bukan subyek kalimat
C bukan subyek kalimat
D merupakan subyek kalimat

4.      A present tense
B 2 subyek di satu kalimat
C past tense
D 2 subyek di satu kalimat

5.      A merupakan kata kerja yang sesuai
B penambahan kata bantu tidak sesuai
C bukan past continous
D tidak tepat sekali

6.      A sesuai dengan bentuk kalimat past tense
B menjadi ada 2 subyek di kalimat
C bukan tipe continous tense
D bukan present tense

7.      A bukan tipe past tense
B past tense, tapi menjadi 2 subyek kalimat
C tidak sinkron dengan kalimat
D past tense

8.      A tidak ada kata ganti
B ada kata ganti
C hanya kata bantu
D sangat tidak sesuai

9.      A bukan tipe past tense
B tidak masuk dengan kalimat
C past tense
D bukan past continous tense

10.  A penambahan kata bantu to sebelum have tepat
B ada dua subyek
C kata ganti yang salah
D kata ganti saja

11.  A bukan subyek kalimat
B merupakan subyek kalimat
C bukan subyek kalimat
D merupakan bentuk obyek


12.  A merupakan subyek kalimat
B
C bukan kalimat Tanya
D bukan kalimat jawaban

13.  A subyek + kata depan tidak sesuai
B kata benda (posisi) + subyek tidak sesuai dengan kalimat
C hanya subyek saja
D subyek + kata kerja kepemilikan

14.  A kata ganti sebelum kata past tense
B present tense
C future tense
D hanya past tense saja

15.  A subyek saja
B subyek + kata bantu, sesuai
C kata depan + subyek
D kata depan + subyek + kata bantu

16.  A kata kerja bantu
B menjadi ada 2 subyek
C menjadi ada 2 subyek
D kalimat Tanya

17.  A subyek kalimat
B subyek +kata bantu
C kata hubung + subyek
D kata keterangan + subyek

18.  A bukan subyek kalimat
B bukan subyek kalimat
C merupakan subyek kalimat
D penambahan kata bantu diawal tidak tepat

19.  A kalimat past tense
B ada dua kalimat Tanya dalam satu kalimat
C merupakan kalimat simple future tense
D ada kata benda

20.  A kata keterangan
B merupakan obyek kalimat
C kata sifat
D kata Tanya

The correct answer in the ( )

21.  Each day practiced (practices) the piano for hours.
Ini hal yang selalu dilakukan, present tense.

22.  The directions to the exercise on page twenty unclear.
Penempatan on, tepat.

23.  During the (a) week eat lunch in the school cafeteria.
Penempatan the sebagai kata bantu tidak tepat.

24.   In the morning after concert was tired.
Pagi setelah konser, past tense.

25.  During the meeting in the office discussed (discuss) the schedule.
Kalimat ini present tense.

26.  Everyone must leaves (leave) the room immediately.
Leaves adalah daun.

27.  I could sat on the beach for hours.
Kalimat past tense.

28.  She will asking (ask) you many difficult questions.
Setelah penggunaan –ing harus kembali ke verb1.

29.  The new movie is receive good reviews.
the new movie is, tepat. Karena kata bantu untuk kata benda adalah is.

30.  We took a new routes to the beach house.
Simple present tense.

31.  They helped she (her) with the work.
Kata ganti kepemilikan dia (perempuan) adalah her.

32.  Her (she) and Bob came over to visit me.
Kata ganti ia (perempuan) she.

33.  She lent it to you and I.

34.  We offered she a place to stay.

35.  The soup needs more salt because he does not taste very good.

36.  The girls ran too fast and she fell down.

37.  They sold the car to you and I.

38.  I told his (him) the truth, but he didn’t believe me.
Kata ganti ia laki laki, him.

39.  You and she should look for they (them).
Pengganti mereka dalam objek adalah them.

40.  Martha was happy when she (her) boss gave her a pay raise.
Kata ganti kepemilikan perempuan adalah her.

41.  Just between (an) our, I am not sure if we can trust them.
Kurang kata pengghubung.

42.  The travelers lost our (their) way in the storm.
Kata ganti kepemilikan mereka adalah their.

43.  Please tell your brother that me (I) need to talk to him.
Saya sebagai subyek adalah I.

44.  The boy got the box and his (he) opened it carefully.
Kata ganti ia laki laki adalah he.

45.  If my friend calls, please ask them to call back later.

46.  Me and my friend are taking a trip.

47.  Our neighbors are going with you and I.

48.  Ghea explained that her (she) and her sister had often eaten at that restaurant.
Kata ganti ia perempuan adalah she

49.  The students are allowed to ask questions when she (they) doesn't understand a problem.
Kata ganti mereka adalah they.

50.  Do you know Ben and her (his) wife?
Kata ganti kepemilikan laki-laki adalah his.