Nama : Fadhil Adrian
NPM : 22211559
Kelas : 4EB08
ETIKA
DALAM AKUNTANSI KEUANGAN & MANAJEMEN
1. Tanggung Jawab
Akuntan Keuangan dan Akuntan Menejemen
Etika dalam akuntansi
keuangan dan manajemen merupakan suatu bidang keuangan yang merupakan sebuah
bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung terhadap
kehidupan setiap orang dan organisasi. Ada banyak bidang yang dapat di
pelajari, tetapi sejumlah besar peluang karir tersedia di bidang keuangan.
Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan yang
menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan
dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan manajemen sumber daya
yang tepat
Akuntansi keuangan
adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan
untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor,pemasok, serta pemerintah.
Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi
di mana aktiva adalah harta yang dimiliki suatu perusahaan digunakan untuk
operasi perusahaan dalam upaya untuk menghasilkan pendapatan. Sedangkan modal
yaitu selisih antara aktiva dikurang hutang. Akuntansi keuangan berhubungan
dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan
penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini
yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan
untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban
keuangan terhadap para pemegang saham. Hal penting dari akuntansi keuangan
adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan- aturan
yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk
kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan
keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka
menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia
pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984.
Akuntan manajemen
mempunyai peran penting dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan, dimana
tujuan tersebut harus dicapai melalui cara yang legal dan etis, maka para
akuntan manajemen dituntut untuk bertindak jujur, terpercaya, dan etis
(Anshori,2002). Dalam hubungannya dengan kesadaran etika, disebutkan bahwa
masalah ini sering mencuat sebagai salah satu persoalan yang sering
menghinggapi akuntan lokal. Menurut Sri Mulyani seperti dikutip dari Islahuddin
dan Soesi (2002) menyatakan bahwa akuntan local sudah terbiasa dengan kondisi
hitungan seimbang, yang dipaksa melindungi perusahan klien dari kebobrokan
keuangan. Akibatnya dengan adanya kesadaran etis yang rendah member gambaran
kekurang siapan akuntan lokal menghadapi pasar global. Untuk itu perlu lagi
bagi para akuntan manajemen maupun para lulusan jurusan akuntansi yang kelak
mengambil profesi sebagai akuntan manajemen untuk meninjau standar etika bagi
akuntan manajemen yang dikeluarkan oleh Institute of Management Accountants,
agar menampilkan karakteristik akuntan yang berkualitas dan mampu menjaga
profesionalismenya di era globalisasi ini. Standard Etik Untuk Akuntan
Manajemen. (Standars of Ethical Conduct for Management Accountants).
Persamaan akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen prinsip akuntansi yang diterima baik dalam
akuntansi dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan prisnsip
pengukuran yang Releven dalam akuntansi manajemen dan menggunakan sistem
informasi operasi yang sama sebagai bahan baku untuk menghasilkan informasi
yang disajikan kepada pemakainya.
2. Competence,
Confidentiality, Integrity and Objectivity of Management Accountant
a. Competance
(Kompetensi)
Praktisi akuntansi
manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
•
Mempertahankan tingkat yang
sesuai kompetensi profesional oleh pembangunan berkelanjutan pengetahuan dan
keterampilan.
•
Lakukan tugas profesional
mereka sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis.
•
Menyiapkan laporan lengkap dan
jelas dan rekomendasi setelah analisis yang tepat informasi yang relevan dan
dapat diandalkan
b. Confidentiality
(Kerahasiaan)
Praktisi akuntansi
manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
•
Menahan diri dari
mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan mereka kecuali
bila diizinkan, kecuali hukum wajib untuk melakukannya.
•
Menginformasikan bawahan yang
sesuai mengenai kerahasiaan informasi yang diperoleh dalam pekerjaan mereka dan
memantau kegiatan mereka untuk menjamin pemeliharaan kerahasiaan
•
Menahan diri dari menggunakan
atau muncul untuk menggunakan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan
mereka untuk keuntungan tidak etis atau ilegal baik secara pribadi atau melalui
pihak ketiga.
c. Integrity (Kejujuran)
Praktisi akuntansi
manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
•
Hindari konflik aktual atau
kepentingan dan menyarankan semua pihak yang tepat dari setiap potensi konflik.
•
Menahan diri dari terlibat
dalam kegiatan apapun yang akan merugikan kemampuan mereka untuk menjalankan
tugasnya secara etis.
•
Menolak hadiah, bantuan, atau
perhotelan yang akan mempengaruhi atau akan muncul untuk mempengaruhi tindakan
mereka.
•
Menahan diri dari aktivitas
salah satu atau pasif menumbangkan pencapaian tujuan organisasi yang sah dan
etis.
•
Mengenali dan dan
berkomunikasi keterbatasan profesional atau kendala lain yang akan menghalangi
penilaian bertanggung jawab atau kinerja yang sukses dari suatu kegiatan.
•
Mengkomunikasikan informasi
yang tidak menguntungkan serta menguntungkan dan penilaian profesional atau
pendapat.
•
Menahan diri dari terlibat
atau mendukung aktivitas apapun yang akan mendiskreditkan profesi.
d. Objectivity
(Objekivitas)
Praktisi akuntansi
manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
•
Mengkomunikasikan informasi
secara adil dan obyektif
•
Mengungkapkan penuh semua
informasi relevan yang dapat diharapkan untuk mempengaruhi pemahaman pengguna
dimaksudkan dari laporan, komentar, dan rekomendasi yang disampaikan.
3. Whistle
Blowing
Merupakan Tindakan yang
dilakukan seorang atau beberapa karyawan untuk membocorkan kecurangan
perusahaan kepada pihak lain. Motivasi utamanya adalah moral. Whistle blowing
sering disamakan begitu saja dengan membuka rahasia perusahaan. Contohnya
seorang karyawan melaporkan kecurangan perusahaan yang membuang limbah pabrik
ke sungai.
Whistle blowing dibagi
menjadi dua yaitu :
•
Whistle Blowing internal,
yaitu kecurangan dilaporkan kepada pimpinan perusahaan tertinggi, pemimpin yang
diberi tahu harus bersikap netral dan bijak, loyalitas moral bukan tertuju pada
orang, lembaga, otoritas, kedudukan, melainkan pada nilai moral: keadilan,
ketulusan, kejujuran, dan dengan demikian bukan karyawan yang harus selalu
loyal dan setia pada pemimpin melainkan sejauh mana pimpinan atau perusahaan
bertindak sesuai moral.
•
Whistle Blowing eksternal,
yaitu membocorkan kecurangan perusahaan kepada pihak luar seperti masyarakat
karena kecurangan itu merugikan masyarakat, motivasi utamanya adalah mencegah
kerugian bagi banyak orang, yang perlu diperhatikan adalah langkah yang tepat
sebelum membocorkan kecurangan terebut ke masyarakat, untuk membangun iklim
bisnis yang baik dan etis memang dibutuhkan perangkat legal yang adil dan baik
Dalam sistem sosial
dimana melakukan whistle blowing akan menempatkan seorang karyawan dalam posisi
yang sulit, secara moral karyawan itu dihimbau untuk memutuskan sendiri apakah
membocorkan atau tidak membocorkan kecurangan tersebut. Syaratnya keputusan itu
harus diambil berdasarkan pertimbangan suara hatinya atas berbagai pro dan
kontra, atas berbagai untung dan rugi yang menurut suara hatinya merupakan
keputusan terbaik. Dengan mempertimbangkan segala unsur konkret yang dihadapi,
karyawan itu secara moral tidak boleh dipaksa, melainkan dibiarkan untuk
memutuskan sendiri apa sikap dan tindakan yang akan diambilnya sesuai dengan
suara hatinya sendiri.
4. Creative
Accounting
Istilah creative
menggambarkan suatu kemampuan berfikir dan menciptakan ide yang berbeda
daripada yang biasa dilakukan, juga dapat dikatakan mampu berfikir diluar kotak
(out-of-the box). Zaman sekarang diprofesi apapun kita berada senantiasa
dituntut untuk selalu creative. Namun pada saat kita mendengar istilah
‘creative accounting’, seperti sesuatu hal yang kurang ‘etis’. Beberapa pihak
menafsirkan negative, dan berpandangan skeptis serta tidak menyetujui, namun
beberapa melihat dengan pandangan netral tanpa memihak.
Menurut Susiawan (2003)
creative accounting adalah aktifitas badan usaha untuk memanfaatkan teknik dan
kebijakan akuntansi guna mendapatkan hasil yang diinginkan, seperti penyajian
nilai laba atau asset yang lebih tinggi atau lebih rendah tergantung motivasi
mereka melakukannya.
Menurut Myddelton
(2009), akuntan yang dianggap kreatif adalah akuntan yang dapat menginterpretasikan
grey area standar akuntansi untuk mendapatkan manfaat atau keuntungan dari
interpretasi tersebut.
Creative Accounting
adalah semua proses dimana beberapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman
pengetahuan akuntansi (termasuk di dalamnya standar, teknik, dll) dan
menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan (Amat, Blake dan Dowd,
1999).
Dari ketiga definisi
diatas dapat di simpulkan bahwa creative accounting adalah kegiatan
memanipulasi laporan keuangan untuk mengambil keuntungan dari celah di dalam
peraturan akuntansi.
Pelaku ‘creative
accounting’ sering juga dipandang sebagai opportunis. Dalam teori keagenan
(agency theory) dijelaskan, adanya kontrak antara pemegang saham (principal)
dengan manajer sebagai pengelola perusahaan (agent), dimana manajer bertanggung
jawab memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham, namun disisi lain manajer
juga mempunyai kepentingan pribadi mengoptimalkan kesejahteraan mereka sendiri
melalui tercapainya bonus yang dijanjikan pemegang saham. Beberapa studi
empiris tentang prilaku yang memotivasi individu atau badan usaha melakukan
‘creative accounting’ adalah: Motivasi bonus, motivasi hutang, motivasi pajak,
motivasi penjualan saham, motivasi pergantian direksi serta motivasi politis.
Berdasarkan hal tersebut
maka muncullah pertanyaan : Apakah ‘creative accounting’ atau ‘earning
management’ legal dan etis? Menurut Velasques (2002) salah satu karakteristik
utama standar moral untuk menentukan etis atau tidaknya suatu perbuatan adalah
perbuatan tersebut tidak merugikan orang lain. Cara pandang seseorang dan
pengalaman hidup seseoranglah yang akan berpengaruh terhadap etis tidaknya
suatu perbuatan. Sehingga acuan terbaik dari ‘creative accounting’ atau
‘earning management’ adalah Standar moral dan etika. Namun bagaimana menilai
prilaku manajemen dalam pelaporan keuangan? Pengungkapan atau discolusre yang
memadai adalah sebuah media yang diharuskan standar akuntansi, agar manajemen
dapat menjelaskan kebijakan dan praktek akuntansi yang dipilih.
Dua jenis pengungkapan
yang dapat diberikan dalam laporan keuangan yaitu:
•
Mandatory disclosure
(pengungkapan wajib)
•
Voluntary discolure
(pengungkapan sukarela).
Tentunya jika manajemen
dapat menggunakan media disclosure ini dalam menjelaskan kebijakan dan praktek
akuntansi yang dilakukan sehingga para pengguna paham dan dapat menilai
motivasi dibelakangnya, dan tidak merasa dirugikan, sehingga kebijakan tersebut
dapat dikatakan legal dan etis.
Fraud (Kecurangan)
Secara umum fraud
merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari
dalam dan atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan
pribadi atau kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak lain. Orang awam
seringkali mengasumsikan secara sempit bahwa fraud sebagai tindak pidana atau
perbuatan korupsi.
5. Fraud
Accounting
Salah saji yang timbul
karena kecurangan pelaporan keuangan
Kecurangan pelaporan
keuangan biasanya dilakukan karena dorongan dan ekspektasi terhadap prestasi
kerja manajemen. Salah saji yang timbul karena kecurangan terhadap pelaporan
keuangan lebih dikenal dengan istilah irregularities (ketidakberesan). Bentuk kecurangan
seperti ini seringkali dinamakan kecurangan manajemen (management fraud),
misalnya berupa : Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan terhadap catatan
akuntansi atau dokumen pendukung yang merupakan sumber penyajian laporan
keuangan. Kesengajaan dalam salah menyajikan atau sengaja menghilangkan
(intentional omissions) suatu transaksi, kejadian, atau informasi penting dari
laporan keuangan.
Salah saji yang berupa
penyalahgunaan aktiva
Kecurangan jenis ini
biasanya disebut kecurangan karyawan (employee fraud). Salah saji yang berasal
dari penyalahgunaan aktiva meliputi penggelapan aktiva perusahaan yang
mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Penggelapan aktiva umumnya dilakukan oleh karyawan
yang menghadapi masalah keuangan dan dilakukan karena melihat adanya peluang
kelemahan pada pengendalian internal perusahaan serta pembenaran terhadap
tindakan tersebut. Contoh salah saji jenis ini adalah :
•
Penggelapan terhadap
penerimaan kas.
•
Pencurian aktiva perusahaan.
•
Mark-up harga
•
Transaksi “tidak resmi”
6. Fraud Auditing
Upaya untuk mendeteksi
dan mencegah kecurangan dalam transaksi-transaksi komersial. Untuk dapat
melakukan audit kecurangan terhadap pembukuan dan transaksi komersial
memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu sebagai auditor yang terlatih dan
kriminal investigator.
Contoh Kasus : Committee
of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO). Penelitian COSO
menelaah hampir 350 kasus dugaan kecurangan pelaporan keuangan oleh
perusahaan-perusahaan publik di Amerika Serikat yang diselidiki oleh SEC.
Diantaranya adalah :
•
Kecurangan keuangan
memengaruhi perusahaan dari semua ukuran, dengan median perusahaan memiliki
aktiva dan pendapatan hanya di bawah $100juta.
•
Berita mengenai investigasi
SEC atau Departemen Kehakiman mengakibatkan penurunan tidak normal harga saham
rata-rata 7,3 persen.
•
Dua puluh enam persen dari
perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kecurangan mengganti auditor selama
periode yang diteliti dibandingkan dengan hanya 12 persen dari perusahaan-perusahaan
yang tidak terlibat.
Sumber : Google.com
The best place to gamble online in India - DRMCD
BalasHapusThe best 원주 출장샵 place to 영천 출장마사지 gamble online in India 경상북도 출장샵 - 목포 출장마사지 DRMCD 충주 출장마사지